Wednesday 30 December 2015

[Project May 2015] Welcome Back, Song Joong Ki! From Indonesia



Halo, Ki Aile Indonesia! Maaf banget ya kami baru sempat memberi laporan perjalanan kontributor kami ke Korea dalam rangka menyambut Song Joong Ki selesai wamil bulan Mei lalu. Kami sangat beruntung memiliki kontributor-kontributor yang berkenan dengan senang hati membantu kegiatan-kegiatan di SJKID. Berikut ini merupakan cerita salah satu kontributor kami, Rika yang mewakil SJKID dan pastinya seluruh Ki Aile Indonesia untuk menyambut kedatangan Song Joong Ki pasca wajib militernya.
 Kami telah menyiapkan sebuah banner bertuliskan ‘Welcome back Song Joong Ki’ dengan harapan ia bisa melihat dan merasakan kehadiran Ki Aile Indonesia disana. Kami juga telah menyiapkan sebuah kenang-kenangan untuk Song Joong Ki, tak ketinggalan pula beberapa barang titipan Ki Aile Indonesia, semua sudah diberikan langsung ke tangan ayah dan ibu Song Joong Ki. Jadi, kalian nggak perlu khawatir, semua barang tersebut telah mendarat di tempat yang aman dan seharusnya. Hehe.
                Pada tanggal 26 Mei 2015 pukul 4 pagi waktu setempat, kontributor kami (selanjutnya dipanggil Rika) bersama satu temannya sampai di meeting point, yaitu Sport Complex Jamsil. Disana mereka berkumpul dengan Ki Aile negara lain dan berangkat menuju camp site menggunakan dua unit bus. Lama perjalanan adalah 3 jam. Jalan yang berliku-liku menyebabkan banyak Ki Aile pusing dan muntah. Akan tetapi, itu bukan halangan, karena mereka pasti ingat kalau tak lama lagi mereka akan bertemu Song Joong Ki. Kami yakin mereka semua pasti tetap bersemangat. 
Rombongan sampai di camp di daerah Gangwon-Do sekitar pukul 7:30 pagi waktu setempat lalu mengadakan briefing sebentar. Persiapan menyambut Song Joong Ki kemudian dieksekusi. Rika memasang banner kami di spot yang strategis, supaya banyak orang yang bisa melihat. Kala itu SBS TV dan beberapa stasiun TV lokal lainnya juga mengadakan wawancara dengan Ki Aile yang hadir. Benar-benar beruntung karena banner kami mendapat perhatian dari banyak orang dan muncul di beberapa news flash yang dirilis oleh media outlet Korea. Sekalian promosiin Indonesia lah, biar Song Joong Ki tahu kalau Indonesia juga sangat sayang dan peduli padanya, sampai dibelain dateng segala. Hehe. Semoga Indonesia makin dikenal ya dan Song Joong Ki bisa berkunjung kesini suatu hari. Kami butuh dukungan kalian semua ya, kita harus berjuang sama-sama.
 Berikut ini banner kami yang masuk dalam footage TV Daily dan K-Star.
[TV Daily]

[K-star]

Oke, sekarang kembali ke cerita awal. Tepat pukul 8 waktu setempat, akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul juga. Siluet Song Joong Ki mulai nampak dari kejauhan, semakin lama semakin dekat dan akhirnya senyuman menghampiri wajah para Ki Aile yang telah menunggu. Paid off! Setelah memberi salam, Song Joong Ki melakukan wawancara singkat. Aura seorang pria yang baru saja selesai wamil memang beda. Senyum tak pernah pudar dari wajah Ki Aile yang hadir disana.
Setelah press conference selesai, Song Joong Ki dan para Ki Aile melakukan fan meeting sederhana. Ki Aile membawakan kue sebagai surprise dan itu benar-benar membuat Song Joong Ki terharu. Ia sempat balik badan dan mengusap air matanya. Iya, airmata bahagia pastinya. Setelah itu, ada sedikit sesi ngobrol-ngobrol dan disitulah Ki Aile juga mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Tentu saja Rika tidak mengabaikan kesempatan ini. Kapan lagi coba? “Oppa please come to Indonesia for a fan meeting.” Lucunya, setelah itu Ki Aile lain mulai meneriakkan negara/daerahnya masing-masing, “Beijing, Japan, Thailand,....” Wah nyeplos satu nyeplos semua nih. Hehe. Song Joong Ki menjawab semua pertanyaan dengan ramah, dan pastinya dengan suaranya yang hangat itu. Suasananya benar-benar sangat menyenangkan.
Ada satu hal lagi yang kontributor kami lakukan. Kali ini sampai membuat semua orang termasuk bodyguard dan manager menatap ke arahnya. Ceritanya, ada moment dimana semua sedang dalam posisi silent. Nah, Rika dengan lantangnya berteriak “terima kasih!” hingga menarik perhatian semua orang. Song Joong Ki yang tidak mengerti (belum mengerti, oke nanti kita ajarin yah ^^), merespon dengan “aaah..” dipadukan dengan raut wajah yang clueless. Kemudian, teman Rika mengatakan “kamsahamnida”. Barulah akhirnya Song Joong Ki mengerti dan menjawab balik “kamsahamnida” sambil membungkuk.
Saatnya foto bareng sambil berdesak-desakkan. Semua fans bersalaman dengan Song Joong Ki dan Rika kembali mengambil kesempatan ini untuk ‘membujuk’ Song Joong Ki untuk datang ke Indonesia. Namanya juga usaha, kalau ada kesempatan, walau sekecil apapun harus diambil. Betul? Semoga tercapai ya keinginan kita semua untuk fan meeting. Semua Ki Aile mendapatkan snack dari panitia Ki Aile Korea dan gift dari orang tua Song Joong Ki. Kedua orang tua Song Joong Ki juga hadir menjemput anak keduanya itu. Akan tetapi maaf kami tidak bisa posting foto mereka karena alasan privasi. Maaf ya. So, gift dari SJKID yang berupa pigura dan juga rekaman DVD dari Ki Aile Indonesia diberikan langsung kepada ayah dan ibu Song Joong Ki. Takutnya kalau dititipin lewat siapa gitu ntar nggak nyampe. Kedua orang tua Song Joong Ki kaget juga lho ada fans yang jauh-jauh datang dari Indonesia. Ya eommoni abeoji bantuin bujuk oppa dong? Biar dateng ke Indonesia. Hehe.
Overall, perjalanan kontributor kami sangat menyenangkan dan membawa nama Indonesia. Semoga dengan project ini Indonesia semakin dikenal dan Song Joong Ki dapat mempertimbangkan Indonesia sebagai salah satu destinasinya jika mengadakan fan meeting.
Seluruh admin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kontributor Rika dan Rini. Terima kasih kontribusinya yang luar biasa ini.
2. Ki Aile Korea dan Ki Aile negara lainnya. Semoga kita semua bisa terus berteman baik.
3. Panitia, manager, dan orang tua Song Joong Ki yang sudah memberikan kesempatan bertemu Song Joong Ki.
4. Berbagai media outlet yang sudah meliput dan memasukkan gambar banner SJKID ke dalam news footage nya.
5. Seluruh Ki Aile Indonesia yang telah berpartisipasi dalam pemberian gift untuk Song Joong Ki, serta memberikan dukungan semangat bagi kami sehingga project ini dapat terlaksana dengan baik.
P.S. Semua foto yang berwatermark Kyukibi dan @SongJoongKi_ID merupakan dokumentasi asli milik kontributor. 

Friday 6 November 2015

[Wawancara] ELLE Korea Oktober 2015




Dalam perjalanan menuju wawancara ini, saya teringat dengan Im Joo Hwan yang dekat dengan anda dan wawancara yang saya lakukan dengannya setelah ia menyelesaikan wajib militernya. Melihat ia begitu bersemangat (untuk kembali berakting) sangat membuat saya terkesan. Bagaimana denganmu, Joong Ki?
Saya ingat wawancara itu. Agak sedikit panjang, bukan? Hyung orang yang serius *senyum*. Saya tidak terkena flu bahkan satu kali pun, semuanya berjalan baik bagi saya. Sebelum memulai wajib militer, awalnya saya takut akan dua hal. Yang pertama adalah bagaimana dapat berbaur dengan mereka yang lebih muda, dan yang kedua adalah bagaimana berbaur dengan orang lain karena saya seorang selebritas. Selebritas mana pun yang terlambat menjalani wajib militer mungkin memiliki beberapa ketakutan dan bertanya-tanya apabila kamu hanya harus berani bertindak dan menjadi diri sendiri. Dan ternyata itu berhasil. Seseorang yang sangat saya sukai berbicara pada saya sebelum saya wajib militer dan kata-katanya sungguh memberikan saya kekuatan.

Siapa orang tersebut?
Senior Son Hyun Joon, teman minum saya. “Jangan berpikir bahwa kamu akan pergi wajib militer tapi anggap kamu sedang akan pergi ke suatu tempat untuk bersenang-senang. Ketika kamu selesai wajib militer, kamu sudah akan berumur 30, bukankah itu sangat menyenangkan? Kamu akan merasa terdesak lebih daripada yang lain dan kamu dapat berpikir banyak. Bukankah itu suatu pengalaman yang berharga sebagai seorang aktor untuk tinggal dengan orang biasa dan menderita bersama? Pergilah dan jadi dirimu sendiri!” Berpikir tentang nasihatnya ketika saya sedang di kamp pelatihan membuat beban saya seketika hilang. Saya tidak bergumul karena kedua ketakutan tersebut hilang. Saya merasa seperti sedang berada di suatu tempat untuk bersenang-senang dan memberi saya suatu energi positif. Hanya saja tempat tersebut sangat tidak familiar dan waktunya agak sedikit lama. *senyum*

Bagaimana anda bisa berteman dengan Son Hyun Joon?
Saya menonton “The Chaser” (red: drama yang dibintangi oleh Son Hyun Joon) hingga bulu kuduk saya berdiri. Lalu saya menelepon Lee Kyung Hee yang menulis “Nice Guy” dan bilang padanya “Bagaimana akting seseorang bisa sampai membuat bulu kuduk berdiri? Saya juga mau bisa seperti itu. Saya iri!”. Ia lalu berkata bahwa bila aktor seusia saya berakting seperti itu, maka justru akan terasa menyeramkan dan publik tidak akan dapat menerima, ia juga menasihati agar saya jangan terlalu serakah. Karena saat itu kebetulan ia sedang bersama dengan Son Hyun Joon, maka ia menyerahkan telepon padanya agar saya dapat berbicara. Pada pembicaraan telepon pertama tersebut, tanpa pikir panjang saya memintanya untuk menraktir saya minum dan sejak itu kami menjadi dekat. Dia seperti langit dan kami mendiskusikan begitu banyak hal. Kami bercanda selayaknya teman, kami membahas akting, wanita, kehidupan, dan juga hal-hal membosankan.

Berkat nasihat dari teman minum anda, wajib militer menjadi seperti liburan bagi anda?
Laki-laki lain mungkin merasa lucu bila mendenganya, tetapi sejak saya debut selama 6-7 tahun saya terus bekerja tanpa beristirahat. Oleh karena itu selama wajib militer saya merasa seperti mendapat istirahat dan mengisi ulang baterai saya. Tentu saja ada hal-hal yang butuh perjuangan dan juga melelahkan, tetapi saya berusaha berpikir positif, sehingga saya baik-baik saja. Sejujurnya, wajib militer adalah tentang melakukan hal-hal yang sama. Menyekop salju, bekerja, menyekop *senyum*. Saya ditempatkan di Unit Pencarian di Goseong, Gangwon-do. Ketika saya berada di daerah demiliterisasi, pada siang hari saya melakukan pengintaian dan pada malam hari saya melakukan penyergapan.

Meskipun demikian, anda menghitung D-Day (red: akhir dari masa tugas wajib militer).
Menjelang akhir. Sebelum itu, saya terkadang menerima surat dan mereka menulis tentang D-day, jadi wajar saya tahu. Selama wajib militer saya menerima banyak surat, lebih dari yang saya sangka. Saya tidak tahu apa ini terdengar cheesy, tapi saya tidak menyangka bahwa surat-surat tersebut akan memberi saya begitu banyak kekuatan. Terasa menyenangkan. Lebih dari sekedar mengetahui ada orang-orang yang mengingat saya. Saya sangat berterima kasih pada mereka yang menunjukkan perasaan mereka melalui surat-surat yang mereka kirim selama saya wajib militer.



Tidakkah anda merasa takut dilupakan?
Tidak ada hal yang selalu konstan dalam pekerjaan saya, jadi saya berusaha sebaik mungkin untuk tetap bersikap positif. Mungkin karena itu saya tidak terlalu merasa tertekan. Karena saya tahu tidak ada gunanya memusingkan hal tersebut. Malahan, tekanan yang saya rasakan adalah apa yang harus dilakukan bila kemampuan akting saya menurun ketika saya mulai bekerja lagi.

Apabila ada kenangan spesifik yang terlintas dalam ingatan..
Apabila saya harus memilih sebuah proyek, maka jawabannya adalah “Nice Guy”. Tetapi kenangan akan “Running Man” paling sering teringat oleh saya. Para member adalah orang-orang yang sangat baik. Saya tidak yakin bila itu karena saya terlihat menyedihkan *senyum*, tetapi para hyung selalu membelikan saya makanan ketika saya mendapat libur dan ketika kami tidak dapat bertemu langsung, mereka akan menelepon saya dan berusaha untuk melakukan apa pun untuk memperhatikan saya. Selama wajib militer, saya masih menonton “Running Man” dan aneh bagaimana saya sangat merindukan mereka. Oleh karena itu saya segera menemui mereka ketika selesai wajib militer.

Apakah TV menjadi “musuh” selama anda wajib militer?
Bagaimana kalau saya merasa cemburu ketika melihat teman-teman saya di suatu program seperti acara penghargaan? Apa yang harus dilakukan kalau saya merasa kesulitan karenanya? Itu yang saya katakan pada diri sendiri. Malahan, ketika saya melihat acara berita entertainment yang menampilkan klip lokasi syuting drama atau film, hati saya berdebar-debar. Saya sangat haus akan proyek film. Dulu saya ingin melakukan sebuah film tetapi tidak memungkinkan karena saya menerima panggilan wajib militer. Oleh karena itu saya bersikeras bahwa saya harus memilih film untuk comeback saya. Saya juga merasa sangat cemas dan berkata pada diri sendiri “Jangan mengambil keputusan terlalu cepat akan proyek yang aku tidak suka atau juga bahkan yang aku suka”, tetapi “Descendants of the Sun” begitu memikat saya. Seakan itu milik saya. Tapi, memerankan seorang tentara segera setelah saya selesai wajib militer... *senyum*

Alasan anda terpikat akan “Descendants of the Sun”?
Yang membuat saya tercengang ketika membaca skripnya adalah kisah cinta yang sedih dan persahabatan yang baik dikombinasikan dengan kisah cinta yang manis sesuai style penulis Kim Eun Sook. Dan saya menyukainya seperti itu. Dan juga ada unsur kemanusiaan yang kuat.

Ketika kita bertemu melalui “Nice Guy”, anda berkata “Saya tidak percaya ketika penulis Lee Kyung Hee memberi saya skrip.” Apakah anda pernah berpikir bahwa anda akan bekerja dengan penulis Kim Eun Sook?
Sama sekali tidak. Sebagai penggemar, saya telah menonton banyak drama yang ditulisnya, tetapi saya tidak menyangka suatu hari akan bertemu dengannya. Saya pikir saya tidak cocok dengan style-nya, jadi ketika mendengar bahwa saya ditawari peran olehnya, saya sangat terkejut. Kemudian saya bertemu dengannya beberapa kali dalam waktu beberapa bulan dan saya menyadari bahwa kami memiliki begitu banyak kesamaan. Oleh karena itu saya mengantisipasi bekerja untuk ini.

Pada edisi ELLE sebelumnya, Song Hye Kyo dalam wawancaranya meminta maaf pada anda dengan mengatakan “Maaf karena proyek pertama tepat setelah dua tahun menjalani wajib militer adalah denganku. Seharusnya kamu bekerja dengan aktris yang muda dan cantik, jadi aku meminta maaf karena justru harus bekerja denganku.” Bagaimana kerja sama anda berdua?
Saya melihat pemotretan itu. Di Paris. Saya pikir kami cocok. Bahkan hingga para staf bercanda, “Seharusnya ini adalah melodrama, tidakkah kalian terlalu dekat?”. Dan akhir-akhir ini penulis Kim Eun Sook juga berkata pada saya: “Kamu harus berkencan dengan baik.”

Pernahkan anda membayangkan suatu saat akan bekerja sama dengan Song Hye Kyo?
5-6 bulan sebelum saya selesai wajib militer, saya mendapat tawaran peran ini dan saya bilang saya akan melakukannya, kemudian setelah itu saya dengar Hye Kyo noona juga menerima skrip. Anehnya saya berpikir itu akan terjadi dan saya merasa bahwa itu benar terjadi karena saya sangat mengharapkannya. Penulis Kim Eun Sook dan Song Hye Kyo, mereka berdua tidak ada yang prudish (red: bersikap terlalu penuh sopan santun sehingga malah berlebihan) dan kami berkomunikasi dengan baik karena saya juga cenderung seperti itu. Aneh bagaimana kami bisa saling cocok.



Apa alasan orang-orang menyukai anda?
Saya tidak tahu. Pasti ada bermacam-macam alasan, tapi saya pikir hal yang baik bahwa saya jujur dan melakukan segala sesuatu dengan tulus dan ada orang-orang yang menyadari hal tersebut. Dan fans saya juga menyadarinya. Ini adalah alasan-alasan yang dapat terpikirkan oleh saya. Namun, akting juga berperan dan saya pikir image yang orang suka tidak hanya yang selalu baik.

Apakah anda waspada terhadap pujian?
Ya, karena saya pemalu. Saya tidak yakin apa yang harus saya lakukan terhadap pujian. Para staf yang mengetahuinya terus saja menggoda saya selama di pesawat *senyum*.

Apakah anda mempercayai apa yang orang lain katakan pada anda?
Saya pikir saya hanya mempercayai apa yang dikatakan oleh orang yang saya percayai. Apabila melihat dari perspektif jumlah, maka saya pikir saya berada di tengah-tengah. Tidak terlalu banyak, tidak terlalu sedikit.

Dan anda pergi berlibur dengan orang-orang yang anda percayai tersebut?
Jo In Sung hyung mengajak saya ke Thailand sebagai hadiah selesai wajib militer dan Lee Kwang Soo juga ikut, jadi kami pergi bertiga. Im Joo Hwan hyung tidak dapat ikut karena sedang syuting “Oh My Ghost”. Jujur saja, kami tidak melakukan hal yang seru, tetapi saya pikir betapa menarik bahwa liburan tersebut terasa sangat menyenangkan dibandingkan bila ada wanita yang ikut. Ini merupakan liburan paling menyenangkan yang pernah saya lakukan. Karena saya bersama dengan Prince of Asia (red: julukan Lee Kwang Soo) dan seorang lelaki yang sangat tinggi, kami tidak dapat pergi kemana-mana, jadi kami hanya tinggal di hotel. Kami berenang, minum bersama, sambil berdiskusi panjang lebar.

Namamu dan nama Lee Kwang Soo saling terkait dalam keyword mesin pencari, sepertinya tidak dapat dihindari bahwa kalian berdua saling diasosiasikan satu sama lainnya.
Saya pikir kami dekat karena kami memiliki kepribadian yang berbeda. Saya sangat terus terang dan Kwang Soo selalu menjaga perasaan orang lain. Bila ada orang yang mungkin merasa terluka karena sifat saya yang blak-blakan selama kami bekerja, maka Kwang Soo akan menghibur mereka yang saya lukai. Dan ada kalanya saya berhadapan dengan mereka yang membuat Kwang Soo kesusahan. Ini adalah salah satu contoh yang dapat saya jabarkan.



Pertemuan kita kali ini dapat terjadi berkat Kolon Sport. Bagaimana rasanya terpilih menjadi model mereka?
Saya tidak sekedar berbicara omong kosong, setiap kali saya melihat iklan TV mereka, saya pikir iklan-iklan mereka sangat indah. Oleh karena itu saya berpikir “Saya juga bisa membuatnya indah” ketika sedang dalam pembicaraan untuk menjadi model mereka. Dulu saya pernah menjadi model untuk brand yang dikembangkan Kolon. Lucunya syuting “Star Velo” (red: pemotretan/program TV yang disiarkan ELLE TV tentang selebritas yang melakukan eco travel dengan bersepeda) yang kami lakukan di Sidney dulu diangkat sebagai referensi. Sepertinya mereka menyukainya. Fans saya juga menyukainya. Saya juga terkadang melihatnya. Kenangan yang saya miliki adalah saat itu tidak ada skrip dan saya sangat bersenang-senang. Sepeda yang saya gunakan dalam program tersebut adalah milik ayah saya. Saya pikir akan menyenangkan untuk naik sepeda dan syuting dengan ELLE sekali lagi.

Ke mana perjalanan anda selanjutnya?
Untuk perjalanan pribadi, saya ingin ke Jepang. Saya ingin perjalanan selanjutnya untuk proyek sebagai sebuah kisah cinta yang memilukan hati. Saya berharap akan kebetulan bertemu dengan proyek sejenis ini. Cukup anehnya, saya menyukai kisah-kisah mengharukan. “Descendants of the Sun” adalah melodrama, tetapi gaya mengharukan yang saya maksud berbicara lebih dalam dari itu. Maksud saya, bila orang dapat berkata bahwa “A Werewolf Boy” merupakan sebuah kisah cinta yang menguraikan image boyish yang saya miliki dan emosi, saya ingin memerankan sebuah kisah cinta yang sedikit lebih dewasa. Anda tahu bukan bagaimana jenis akting tertentu dapat membuat orang menangis tersedu-sedu. Menceritakan kisah-kisah seperti ini dan membuat orang menyebut saya “old young” (red: memiliki karakter lebih dewasa dibangingkan usia sebenarnya), hal klasik seperti ini yang menjadi ketertarikan saya. Saya harap saya dapat bepergian ke tempat-tempat tersebut.

Apa yang Kim Eun Sook katakan terngiang kembali. “Berkencanlah dengan baik.”
Saya harap demikian *senyum*.

Diterjemahkan oleh: admin SJKID
Berdasarkan terjemahan bahasa Inggris oleh thesunnytown.wordpress.com
Sumber & foto: ELLE Korea